Platform Kesehatan SehatQ.com, Sediakan Artikel Informatif Tentang Test CRP dan Covid-19
-
Sabtu, 16 Mei 2020
No Comments
Pandemi Corona terus berlanjut
membuat masyarakat Indonesia harus ekstra waspada. Bahkan pemerintah telah
memberlakukan PSBB untuk mencegah penularan virus. Masyarakat terus dihimbau
untuk memakai masker kemanapun, dan rajin mencuci tangan agar tidak
terkonminasi virus. Beberapa usaha telah dilakukan termasuk test CRP untuk
menghentikan pandemi Covid-19. Simak ulasan berikut terkait fungsi tes
tersebut.
Mengenal CRP untuk Mendeteksi Virus
CRP merupakan zat protein yang
diproduksi oleh organ hati sebagai respon bila terjadi peradangan. Ketika tubuh
mengalami peradangan maka CRP akan mengalir ke dalam darah, dan melukai organ
dalam. Jika tingkat CRP tinggi maka akan terjadi peradangan di arteri jantung,
yang menyebabkan resiko serangan jantung. Jika dibiarkan akan menyebabkan tubuh
mengalami reaksi negatif, dan berujung pada resiko kematian.
Tingkat CRP tidak bisa
disepelekan begitu saja apalagi di tengah pandemi Corona. Apabila CRP mengalami
peningkatan bisa jadi tubuh tedeteksi virus Covid-19 positif. Maka dari itu
anda perlu melakukan test CRP, untuk memeriksa kadar protein C-reaktif dalam
darah. Protein C-reaktif yang dihasilkan oleh hati akan meningkatkan respon
tubuh terhadap inflamasi. Kondisi ini akan menyeabkan tubuh nyeri, kemerahan
dan bengkak di area tertentu.
Beberapa tingkat CRP yang
tinggi akan menyerang sistem kekebalan tubuh, yang berawal dari kasus
peradangan. Demikian pula dengan kasus infeksi virus Corona yang dimulai dengan
gejala radang, dan nyeri di sekitar tubuh. Penderita yang terdeteksi virus
Covid-19 akan muncul ruam keunguan pada jari-jari kaki, dan gejala flu serta
demam. Namun tidak semua orang mengalami gejala yang sama, bisa saja didera
sesak napas dan mual.
Maka dari itu penting untuk
mendeteksi virus lebih dini jika tidak ingin terjadi komplikasi nantinya. Anda
bisa memanfaatkan test CRP untuk mengukur kadar protein di dalam darah, dalam
kondisi normal protein C-reaktif memiliki angka yang rendah. Namun bukan
berarti jika protein C-reaktif normal berarti tidak terdeteksi virus Corona.
Seperti yang anda tahu bahwa ada ciri-ciri penderita yang tidak mengalami
gejala apapun.
Pentingnya Tes Protein C-Reaktif
Tes ini dilakukan untuk mencari
kondisi yang menyebabkan peradangan, sebelum menyebar ke organ vital. Kondisi
tersebut meliputi infeksi bakteri dan sepsis yaitu komplikasi yang disebabkan
karena suatu infeksi. Protein C-reaktif yang tinggi akan mengakibatkan
pericarditis, dimana tingkat peradangan terjadi pada lapisan pembungkus
jantung. Jika sudah dalam kondisi tersebut, maka cukup sulit untuk melakukan
tindakan medis.
Pemeriksaan CRP dianjurkan
untuk penderita yang mengalami keluhan tertentu, termasuk tanda-tanda virus
Covid-19. Ada baiknya segera melakukan tes supaya mendapatkan penangan lebih
dini. Selain itu kesadaran mandiri tersebut adalah bentuk upaya untuk
mengurangi penularan. Seperti yang anda tahu bahwa proses menularnya virus
Corona berlangsung sangat cepat. Hanya membutuhkan waktu 14 hari virus
menimbulkan reaksi negatif pada tubuh.
Test CRP akan dilakukan oleh
tenaga medis dengan mengambil sampel darah, yang dibersihkan dengan antiseptik.
Pengambilan darah dilakukan di area lengan diman pembuluh darah vena ditemukan.
Anda hanya membutuhkan waktu lima menit sampai penyuntikan jarum steril
selesai.
Untuk memusuhi pandemi Corona
antara masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama. Jika pemerintah sudah
mengeluarkan aturan untuk PSBB dan lockdown,
maka sebagai masyarakat wajib mematuhinya. Anda bisa membuka web SehatQ.com untuk melihat informasi, Hal itu ditujukan untuk mencegah
penyebaran virus Covid-19 yang membawa resiko kematian. Jika menunjukkan
gejala-gejala Corona ada baiknya segera melakukan tes, salah satunya memeriksa
tingkat protein C-reaktif di dalam darah.